Sabtu, 05 November 2016

How to be a life saver?

Selamat malam guys, kesempatan kali ini saya akan membagikan materi sangat penting karena menyangkut masalah emergency = GAWAT DARURAT. Sekarang saya berada diblok terakhir sebelum saya melanjutkan ke area percoass-an guys pas bangett lagi di blok kegawatdaruratan medis jadi sekalian bagi-bagi ilmu yang sudah saya dapatkan di skill lab.
Materi kali ini adalah basic life support atau biasanya disebut bantuan dasar hidup. Kenapa materi ini sangat penting???? Sangat penting sekali karena ini menyangkut hidup dan matinya seseorang. Apalagi ketika menemukan seseorang jatuh atau tergeletak di tengah jalan? Apa yang akan kalian lakukan? Bingung? Mau nolong tapi gak tau apa yang harus dilakukan? Bantuan hidup dasar ini merupakan bantuan dasar untuk penderita yang pingsan akibat HENTI JANTUNG atau cardiac arrest dengan melakukan cardiopulmonary rescucitation (CPR) atau dalam Bahasa Indonesianya Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Mengapa RJP sangat penting? Penderita yang mengalami henti jantung mengalami penghentian peredaran darah akibat tidak berfungsinya jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika organ yang sangat penting seperti otak, jantung, ginjal tidak mendapat suplai oksigen, maka apa yang akan terjadi? Ini akan BERBAHAYA karena penghentian suplai oksigen lebih dari 3-5 menit ke otak akan berakibat kematian. RJP dilakukan dengan memberikan tekanan pada dada dengan harapan jantung akan berfungsi kembali setelah itu.
Hal pertama yang harus kita lakukan ketika melihat ada orang yang tiba-tiba jatuh pingsan dan tidak sadar adalah periksa keamanan penderita dan penolong, jika penderita dan penolong berada di tengah jalan atau di tempat yang tidak aman, pindahkan terlebih dahulu. Untuk pemindahan penderita usahakan ke tempat yang datar, rata dan keras agar mudah melakukan RJP pada penderita.
Periksa kesadaran penderita dengan memanggil dan menepuk-nepuk badan penderita, jika penderita tidak sadar saat itu penolong meminta bantuan ke orang-orang sekitar untuk memanggil bantuan, periksa NADI dan NAPAS penderita. Nadi diperiksa pada arteri karotis, raba dibagian bawah rahang penderita dan napas diperiksa dengan look, listen and feel. Melihat dan merasakan apakah penderita bernapas atau tidak.
Setelah diperiksa nadi dan napas, jika penderita teraba nadi dan terlihat bernapas pantau penderita hingga tenaga medis datang. Penderita yang nadinya normal namun napasnya tidak normal diberikan napas buatan. Berikan napas buatan setiap 5-6 detik atau 10-12 kali pemberian napas buatan permenit, terus berikan napas buatan periksa nadi setiap dua menit, jika tidak ada denyut lanjutkan RJP. Penderita yang tidak teraba nadi dan terlihat tidak bernapas memberikan tanda-tanda bahwa dia mengalami henti jantung. Segera lakukan RJP pada penderita tersebut.
Penolong berada disamping penderita, RJP dilakukan dengan menekan pada 1/3 bagian bawah sternum (bagian tengah dada) dengan menggunakan kedua tangan yang ditumpuk. Penekanan dilakukan dengan keda lengan lurus dan memakai berat badan. Kedalaman penekanan kira-kira 5cm. Penekanan diberikan lima siklus dalam dua menit. Satu siklus terdapat 30 kompresi dan 2 kali napas buatan. Lanjutkan hingga pasien sadar, pertolongan datang, pasien meninggal dan penolong kelelahan.



Daftar pustaka :
1.    AHA. Fokus Utama Pembaruan Pedoman American Heart Ascociation 2015 untuk CPR dan EKG. Amerika; American heart ascociation: 2015.

2.    Sampurna B. Kedaruratan Medik. Jakarta; Binarupa Aksara: 2013.