How to be a life saver?
Selamat malam guys,
kesempatan kali ini saya akan membagikan materi sangat penting karena
menyangkut masalah emergency = GAWAT
DARURAT. Sekarang saya berada diblok terakhir sebelum saya melanjutkan ke area
percoass-an guys pas bangett lagi di
blok kegawatdaruratan medis jadi sekalian bagi-bagi ilmu yang sudah saya
dapatkan di skill lab.
Materi kali ini adalah basic life support atau biasanya disebut
bantuan dasar hidup. Kenapa materi ini sangat penting???? Sangat penting sekali
karena ini menyangkut hidup dan matinya seseorang. Apalagi ketika menemukan
seseorang jatuh atau tergeletak di tengah jalan? Apa yang akan kalian lakukan? Bingung?
Mau nolong tapi gak tau apa yang harus dilakukan? Bantuan hidup dasar ini merupakan
bantuan dasar untuk penderita yang pingsan akibat HENTI JANTUNG atau cardiac arrest dengan melakukan cardiopulmonary rescucitation (CPR) atau
dalam Bahasa Indonesianya Resusitasi Jantung Paru (RJP).
Mengapa RJP sangat
penting? Penderita yang mengalami henti jantung mengalami penghentian peredaran
darah akibat tidak berfungsinya jantung memompa darah ke seluruh tubuh. Ketika organ
yang sangat penting seperti otak, jantung, ginjal tidak mendapat suplai
oksigen, maka apa yang akan terjadi? Ini akan BERBAHAYA karena penghentian
suplai oksigen lebih dari 3-5 menit ke otak akan berakibat kematian. RJP
dilakukan dengan memberikan tekanan pada dada dengan harapan jantung akan
berfungsi kembali setelah itu.
Hal pertama yang harus
kita lakukan ketika melihat ada orang yang tiba-tiba jatuh pingsan dan tidak
sadar adalah periksa
keamanan penderita dan penolong, jika penderita dan penolong berada
di tengah jalan atau di tempat yang tidak aman, pindahkan terlebih dahulu. Untuk
pemindahan penderita usahakan ke tempat yang datar, rata dan keras agar mudah
melakukan RJP pada penderita.
Periksa kesadaran penderita
dengan memanggil dan menepuk-nepuk badan penderita, jika penderita tidak sadar
saat itu penolong meminta bantuan ke orang-orang sekitar untuk memanggil
bantuan, periksa
NADI dan NAPAS penderita. Nadi diperiksa pada arteri karotis, raba
dibagian bawah rahang penderita dan napas diperiksa dengan look, listen and feel. Melihat dan merasakan apakah penderita
bernapas atau tidak.
Setelah diperiksa nadi
dan napas, jika penderita teraba nadi dan terlihat bernapas pantau penderita
hingga tenaga medis datang. Penderita yang nadinya normal namun napasnya tidak
normal diberikan napas buatan. Berikan napas buatan setiap 5-6 detik atau 10-12
kali pemberian napas buatan permenit, terus berikan napas buatan periksa nadi
setiap dua menit, jika tidak ada denyut lanjutkan RJP. Penderita yang tidak teraba nadi
dan terlihat tidak bernapas memberikan
tanda-tanda bahwa dia mengalami henti jantung. Segera lakukan RJP pada penderita
tersebut.
Penolong berada
disamping penderita, RJP dilakukan dengan menekan pada 1/3 bagian bawah sternum
(bagian tengah dada) dengan menggunakan kedua tangan yang ditumpuk. Penekanan dilakukan
dengan keda lengan lurus dan memakai berat badan. Kedalaman penekanan kira-kira
5cm. Penekanan diberikan lima siklus dalam dua menit. Satu siklus terdapat 30
kompresi dan 2 kali napas buatan. Lanjutkan hingga pasien sadar, pertolongan
datang, pasien meninggal dan penolong kelelahan.
Daftar pustaka :
1. AHA.
Fokus Utama Pembaruan Pedoman American Heart Ascociation 2015 untuk CPR dan
EKG. Amerika; American heart ascociation: 2015.
2. Sampurna
B. Kedaruratan Medik. Jakarta; Binarupa Aksara: 2013.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar