Selasa, 08 Maret 2016

SYOK KARDIOGENIK
Adalah gangguan yang disebabkan oelh penurunan curah jantung sistemik pada keadaan volume intravaskular cukup dan dapat mengakibatkan hipoksia jaringan.

Etiologi :
Komplikasi mekanik infark miokard (ruptur setum ventrikel, ruptur atau disfungsi otot papilaris dan ruptur miokard, selain itu bisa juga terjadi akibat takiaritmia dan bradiaritmia karena disfungsi ventrikel kiri, kardiomiopati, tamponade, tension penumothorax,kelainan katup.

Patofisiologi :
Gangguan pompa jantung menyebabkan penurunan cardiac output à penurunan tekanan darah à mekanisme kompensasi à penurunan perfusi jaringan
Gangguan pompa jantung menyebabkan pengosongan saat sistolik yang tidak adekuat à peningkatan tekanan ventrikel kiri à peningkatan tekanan atrium kiri à peningkatan kapiler pulmoner à edem pulmonar interstitial dan intraalveolar.

Manifestasi Klinis :
Suara jantung abnormal ; murmur, S3 patologis, S4 patologis.
Tamponade pericardial ; muffled heart tones, peningkatan vena leher
Tension pneumotoraks ; JVD, deviasi trakea, penurunan atau hilangnya suara napas unilateral, dan hiperresonansi dada pada daerah yang terjadi kerusakan

Anamnesis ;
-       Pasien dengan infark miokard akut datang dengan keluhan nyeri dada yang akut dan mungkin mempunyai riwayat penyakit jantung koroner sebelumnya, gejala bisa disertai dengan edem paru akut bahkan henti jantung.
-       Pasien dengan aritmia mengeluh adanya palpitasi, presinkop, sinkop atau merasa irama jantung yang berhenti sejenak, kemudian letargi
Pemeriksaan fisik ;
-       Pemeriksaan tekanan darah sistolik <90 mmHg atau bisa < 80mmHg
-       Peningkatan denyut jantung
-       Peningkatan frekuensi nafas (akibat kongesti paru)
-       Pemeriksaan dada bisa menunjukkan ronki
-       Distensi vena leher
-       Pada kardiomiopati dilatasi letak impuls apikal dapat bergeser
-       Pada efusi perikardial atau tamponade jantung intensitas bunyi jantung menurun
-       Pada disfungsi ventrikel terdapat irama gallop
-       Pada regurgitasi mitral atau defek septum ventrikel bunyi bising atau murmur
-       Pada gagal jantung kanan yang bermakna terdapat perbesaran hati, pulsasi di liver atau asites, pulsasi arteri di ekstremitas perifer menurun intensitasnya dan edem perifer, sianosis dan ekstremitas teraba dingin
Pemeriksaan penunjang;
-       EKG ;terdapat ST elevasi pada infark miokard, menegtahui apakah ada aritmia
-       Foto rontgen dada ; foto polos terdapat kadiomegali dan tanda kongesti paru atau edem paru pada gagal ventrikel kiri berat, jika terjadi VSD atau regurgitasi mitral akibat komplikasi infark miokard akut terdapat kongesti paru tapi tidak disertai kardiomegali
-       Ekokardiografi dilakukan untuk penilaian fungsi  ventrikel, katup, tekanan ventrikel deteksi adanya shunt
-       Pemantauan hemodinamik ; penggunaan kateter Swan Ganz untuk mengukur tekanan arteri pulmonal dan tekanan baji pembuluh darah paru, pasien syok kardiogenik akibat gagal ventrikel kiri yang berat terjadi peningkatan tekanan baji paru
-       Saturasi oksigen

Tatalaksana :
1.    Tindakan resusitasi segera
Mencegah kerusakan orrgan sewaktu pasien dibawa untuk terapi definitif. Pemberian dopamin atau noradrenalin harus diberikan secepatnya, dobutamin dapat dikombinasi dengan dopanin dalam dosis sedang. Dopamin (2-5 mcg/kg/min low dose), dobutamine (b1-reseptor agonis 2-20mcg/kg/min bukan indikasi monoterapi), nerepinefrin (a-reseptor agonist 8-12mcg/kg/min)
Intraaortic balloon counterpulsation (IABP) harus dikerjakan jika tersedia sebelum transportasi
Analisa gas darah dan saturasi oksigendimonitor dengan continuos positive airway pressure atau ventilasi mekanis.
EKG dimonitor terus menerus, persiapkan peralatan defibrilator, antiaritmia dan lidokain. Fibrinolitik dimulai pada pasien dengan ST elevasi, pada non ST elevasi inhibitor glikoprotein Iib/IIIa
2.    Menentukan secara anatomi koroner
Pasien harus segera dikirim ke fasilitas pelayanan tersier yang berpengalaman, syok mempunyai ciri penyakit 2 pembuluh darah yang tinggi left main dan penurunan fungsi ventrikel, lesi circumfle atau lesi koroner kanan jarang mempunyai manifsetasi syok pada keadaan tanpa infark ventrikel kanan, underfilling ventrikel kiri, bradiaritmia, infark miokard sebelumnya atau kardiomiopati.
3.    Revaskularisasi dini

PCI, CABG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar