SYOK KARDIOGENIK
Adalah
gangguan yang disebabkan oelh penurunan curah jantung sistemik pada keadaan
volume intravaskular cukup dan dapat mengakibatkan hipoksia jaringan.
Etiologi
:
Komplikasi
mekanik infark miokard (ruptur setum ventrikel, ruptur atau disfungsi otot
papilaris dan ruptur miokard, selain itu bisa juga terjadi akibat takiaritmia
dan bradiaritmia karena disfungsi ventrikel kiri, kardiomiopati, tamponade,
tension penumothorax,kelainan katup.
Patofisiologi
:
Gangguan
pompa jantung menyebabkan penurunan cardiac output à penurunan tekanan darah à mekanisme kompensasi à penurunan perfusi jaringan
Gangguan
pompa jantung menyebabkan pengosongan saat sistolik yang tidak adekuat à peningkatan tekanan ventrikel kiri à peningkatan tekanan atrium kiri à peningkatan kapiler pulmoner à edem pulmonar interstitial dan intraalveolar.
Manifestasi
Klinis :
Suara
jantung abnormal ; murmur, S3 patologis, S4 patologis.
Tamponade
pericardial ; muffled heart tones, peningkatan vena leher
Tension
pneumotoraks ; JVD, deviasi trakea, penurunan atau hilangnya suara napas
unilateral, dan hiperresonansi dada pada daerah yang terjadi kerusakan
Anamnesis
;
-
Pasien
dengan infark miokard akut datang dengan keluhan nyeri
dada yang akut dan mungkin mempunyai riwayat penyakit jantung koroner
sebelumnya, gejala bisa disertai dengan edem paru akut bahkan henti jantung.
-
Pasien
dengan aritmia mengeluh adanya palpitasi, presinkop,
sinkop atau merasa irama jantung yang berhenti sejenak, kemudian letargi
Pemeriksaan
fisik ;
-
Pemeriksaan
tekanan darah sistolik <90 mmHg atau bisa < 80mmHg
-
Peningkatan
denyut jantung
-
Peningkatan
frekuensi nafas (akibat kongesti paru)
-
Pemeriksaan
dada bisa menunjukkan ronki
-
Distensi
vena leher
-
Pada
kardiomiopati dilatasi letak impuls apikal dapat bergeser
-
Pada
efusi perikardial atau tamponade jantung intensitas bunyi jantung menurun
-
Pada
disfungsi ventrikel terdapat irama gallop
-
Pada
regurgitasi mitral atau defek septum ventrikel bunyi bising atau murmur
-
Pada
gagal jantung kanan yang bermakna terdapat perbesaran hati, pulsasi di liver
atau asites, pulsasi arteri di ekstremitas perifer menurun intensitasnya dan
edem perifer, sianosis dan ekstremitas teraba dingin
Pemeriksaan
penunjang;
-
EKG
;terdapat ST elevasi pada infark miokard, menegtahui apakah ada aritmia
-
Foto
rontgen dada ; foto polos terdapat kadiomegali dan tanda kongesti paru atau
edem paru pada gagal ventrikel kiri berat, jika terjadi VSD atau regurgitasi
mitral akibat komplikasi infark miokard akut terdapat kongesti paru tapi tidak
disertai kardiomegali
-
Ekokardiografi
dilakukan untuk penilaian fungsi ventrikel, katup, tekanan ventrikel deteksi
adanya shunt
-
Pemantauan
hemodinamik ; penggunaan kateter Swan Ganz untuk mengukur tekanan arteri
pulmonal dan tekanan baji pembuluh darah paru, pasien syok kardiogenik akibat
gagal ventrikel kiri yang berat terjadi peningkatan tekanan baji paru
-
Saturasi
oksigen
Tatalaksana
:
1. Tindakan resusitasi segera
Mencegah
kerusakan orrgan sewaktu pasien dibawa untuk terapi definitif. Pemberian dopamin
atau noradrenalin harus diberikan secepatnya, dobutamin dapat dikombinasi
dengan dopanin dalam dosis sedang. Dopamin (2-5 mcg/kg/min low dose),
dobutamine (b1-reseptor agonis 2-20mcg/kg/min bukan indikasi monoterapi),
nerepinefrin (a-reseptor agonist 8-12mcg/kg/min)
Intraaortic balloon
counterpulsation (IABP)
harus dikerjakan jika tersedia sebelum transportasi
Analisa
gas darah dan saturasi oksigendimonitor dengan continuos positive airway pressure atau ventilasi mekanis.
EKG
dimonitor terus menerus, persiapkan peralatan defibrilator, antiaritmia dan lidokain.
Fibrinolitik dimulai pada pasien dengan ST elevasi, pada non ST elevasi
inhibitor glikoprotein Iib/IIIa
2. Menentukan secara anatomi koroner
Pasien
harus segera dikirim ke fasilitas pelayanan tersier yang berpengalaman, syok
mempunyai ciri penyakit 2 pembuluh darah yang tinggi left main dan penurunan
fungsi ventrikel, lesi circumfle atau lesi koroner kanan jarang mempunyai
manifsetasi syok pada keadaan tanpa infark ventrikel kanan, underfilling
ventrikel kiri, bradiaritmia, infark miokard sebelumnya atau kardiomiopati.
3. Revaskularisasi dini
PCI,
CABG
Tidak ada komentar:
Posting Komentar