Rabu, 09 Maret 2016

SYOK SEPTIK
Sepsis merupakan respon sistemik pejamu terhadap infeksi patogen atau toksin dilepaskan ke sirkulasi darah, diinisiasi oleh bakteri gram negative (paling sering) atau bakteri gram positif, jamur, parasit sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi yang melibatkan sitokin, neutrofil, komplemen, NO dan berbagai mediator, proses inflamasi pada sepsis merupakan homeostasis. Jika proses inflamasi melebihi kemampuan homeostasis menimbulkan gangguan tingkat seluler, terjadi disfungsi endotel,disfungsi miokard, vasodilatasi pembuluh akibat pengaruh NO  menyebabkan  terjadinya maldistribusi volume darah dan terjadi hipoperfusi jaringan dan syok, yang berlanjut pada disfungsi organ multipel.

Tanda dan gejala
Tahap 1; “warm shock” – tahap awal, respon hiperdinamik, VASODILATASI
Kulit kemerahan, hangat, , peningkatan denyut nadi, takipneu, penurunan sistemik vaskular resistance, peningkatan CO,
Tahap 2; “cold shock” – tahap lanjut, respon hipodinamik, tahap dekompensasi
Vasokonstriksi,kulit pucat dingin, takikardia signifikan, penurunan tekanan darah, peningkatan SVR,penurunan CO,asidosis respiratori dan metabolik dengan hipoksemia.

Tatalaksana :
Merupakan tatalaksana yang komprehensif meliputi;
Eliminasi patogen infeksi
Eliminasi sumber infeksi dengan tindakan drainase atau bedah bila diperlukan
Terapi antimikroba
Resusitasi jika terjadi kegagalan organ
Vasopressor intropik; diberikan setelah kesadaran hipovolemik terataasi dengan pemberian cairan yang adekuat, tetapi pasien masih mengalami hipotensi akibat vasodilatasi, vasopresor bisa diberi dopamin dosis >8mcg/kg/menit, norepinefrin 0,03-0,5mcg/kg/menit. Sebagai inotropik dobutamin 2-28mcg/kg/menit.

Tindakan resusitasi harus segera dilakukan dalam 6 jam pertama, tindakan mencakup airway : a. Breathing, b. Circulation, c. Oksigenasi, terapi cairan kristaloid atau koloid, vasopresor/inotropik dan transfusi bila diperlukan.. pantau dengan kateter vena central
-       Oksigenasi, perhatikan dan koreksi faktor yang mempengaruhi baik ventilasi, perfusi, delivery
-       Terapi cairan ; hipovolemi bisa terjadi akibat peningkatan kapasitas vaskular, dehidrasi karena asupan menurun, kehilangan cairan melalui keringat atau pernapasan koloid/ kristaloid.

Initial management :
pure oksigen
Iv line, take bloods for culture
Give 20mlkg boluses of colloid
Observasi peningkatan tekanan darah dengan CVP line
Jikan cairan >60ml/kg (4200ml à rujuk ke icu
Antibiotik spektrum luas
ICU care shock septik
Ventilasi dan oksigenasi yang adekuat
CVP dan PA line
Antibiotik spektrum luas
Drive oxygeen delivery towards  600ml/min/m2

Cari penyebab sepsis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar